Pimpin Evakuasi Harimau di Lambar, Letkol Inf Rizky Kurniawan Minta Warga Tak Lengah di Kebun

Dentuman langkah kaki prajurit dan deru napas para petugas memecah sunyi hutan di Pemangku Kali Pasir, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Rabu (29/10/2025)

Di balik rimbunnya pepohonan, seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) terperangkap di kandang jebak milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung–Bengkulu.

Di tengah suasana tegang itu, Ketua Satgas Konflik Antar Manusia dan Harimau, Letkol Inf Rizky Kurniawan, yang juga menjabat sebagai Komandan Kodim 0422/Lampung Barat, turut berada di garis depan proses evakuasi.

Dengan tatapan waspada dan langkah mantap, perwira TNI itu memastikan setiap prosedur berjalan aman bagi manusia maupun sang raja rimba.

“Kami dari Kodim 0422 Lampung Barat mewakili pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati jika menuju kebun,” ujar Letkol Rizky dengan nada tegas usai proses evakuasi selesai.

Ia menjelaskan, hutan dan kebun warga kini menjadi batas yang semakin samar bagi satwa liar.

“Binatang ini tidak tahu mana hutan, mana kebun warga. Naluriah mereka hanya satu: mencari makan. Karena itu, kami mengingatkan masyarakat untuk tidak berkebun sendirian, perhatikan waktu-waktu aktif mereka, dan selalu waspada,” lanjutnya.

Imbauan tersebut disampaikan menyusul insiden sebelumnya yang menimpa warga akibat konflik antara manusia dan harimau di wilayah setempat.

Komandan kodim 0422/LB berharap kesadaran kolektif masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan satwa.

“Kita harus hidup berdampingan dengan alam. Jangan sampai ada lagi korban, baik dari pihak manusia maupun satwa yang dilindungi ini,” tutupnya.

Kini, usai berhasil dievakuasi, sang harimau akan menjalani observasi medis sebelum dipindahkan ke habitat yang lebih aman.

Namun bayang-bayang keberadaannya masih terasa di hutan Batu Brak sebuah pengingat bahwa di jantung Lampung Barat, alam masih menyimpan cerita liar yang belum usai.